Kunjungi Harianmusi.com
Daerah

Hiruk Pikuk Politik Muba, Ada Kolase Masa Lalu Yang Tak Bisa Dilupakan

116
×

Hiruk Pikuk Politik Muba, Ada Kolase Masa Lalu Yang Tak Bisa Dilupakan

Sebarkan artikel ini

MUBAHarianmusi.com  Potensi Angin Hangat jelang Pilkada Muba Tahun 2024 sudah semakin berhembus, baik dari Arah Hulu ke Hilir maupun dari Laut Menuju Ke daratan.

Ini memicu Potensi Silang Pendapat antara Timses dan sejumlah Pion Perang akan semakin tak terkendali. Jika tidak disikapi dengan bijak makna Etika Politik yang harusnya menjadi Landasan untuk memilih Pemimpin yang benar-benar lahir dari Hasil Demokrasi.

Tahapan Proses demi Proses menyambut Pilkada khususnya di kabupaten Musi Banyuasin sudah memperlihatkan betapa Antusiasnya nama-nama Beken untuk maju dan bertarung dengan sehat pada Bulan November mendatang.

Namun, ada beberapa Faktor yang harus menjadi Perhatian khusus untuk menghadapi situasi Poltik tersebut diantaranya menjamin lahirnya Kondusifitas Pilkada sampai dengan terpilihnya Kepala Daerah baru.

Menurut salah satu Pimpinan Organisasi Profesi Wartawan dari IWO Muba Riyansyah Putra SH, menurut hemat kami sebagai salah satu Pilar Kontrol Sosial dan Ujung Tombak Penyampai Aspirasi Masyarakat, bahwa pertarungan Pilkada Muba Tahun ini akan banyak Potensi Fitnah dan Ujaran kebencian.

“Jika dilihat dari kacamata Profesi Wartawan, siapa yang banyak Berbicara dan Berpendapat di Muka Umum tanpa melakukan suatu Proses Head To Head Politik, ia akan masuk kejurang ketertinggalan,” kata Riyan, Minggu (12/5/2024).

Ia menjelaskan, akan banyak Pendapat dan Ujaran-ujaran yang menyerang Pribadi Paslon dan terkesan tidak menyadari Pentingnya Etika Politik Kedewasaan.

“Dan ini sebagaimana dijelaskan oleh beberapa pengamat Politik, siapa yang memahami Dasar dan Tujuan Etika Politik maka akan memahami bahwa Pentingnya strategi tanpa banyak bicara menyudutkan Paslon lain,” imbuhnya.

Terakhir kami menyampaikan, gunakan lah sarana Media Sosial yang baik dan benar, jangan sampai menjadi Peluru yang justru berbalik menyerang diri sendiri.

“Kami mengamati sejumlah Akun Media Sosial berperan menyerang bahkan menyentuh Pribadi Paslon. Hati-hati Media Sosial hingga saat ini belum ada Payung Hukum yang menjelaskan keberadaannya,” cetusnya.

-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *