MUBA // harianmusi.com Dua kali insiden kebakaran sumur minyak Ilegal hanya berkelang hari terjadi di Kecamatan Keluang Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan menghebohkan publik.
Kejadian tersebut masing-masing terjadi, yang pertama pada 30 juli 2025 di kobra 1 dan yang kedua pada 02 agustus 2025 di kobra 2 lahan perkebunan kelapa sawit HGU PT Hindoli Kecamatan Keluang.
Dua insiden tersebut terjadi didalam wilayah hukum Polsek Keluang namun sampai saat ini belum ada perkembangan terkait proses hukum yang bergulir.
Dalam perjalanan deretan kasus kebakaran tambang minyak Ilegal tersebut tidak ada gebrakan penegakan hukum yang dilakukan Polsek Keluang dan kasus tersebut seolah ditutupi.
Publik dan masyarakat mempertanyakan transparasi proses hukum yang dilakukan Polsek Keluang terhadap para pelaku penyebab insiden kebakaran yang tak kunjung ada tersangka yang ditetapkan.
Penegakan hukum dari Polsek Keluang terkesan mandul sehingga banyak berhembus kabar bahwa adanya indikasi kesepakatan gelap antara penegak hukum Polsek Keluang dan Mafia Minyak Ilegal untuk menutupi kasus-kasus kebakaran sumur minyak Ilegal di Kecamatan Keluang.
Dalam dua kasus kebakaran terbaru yang beruntun terjadi, Polsek Keluang terlihat tidak menunjukkan kinerja dan gerakan untuk melakukan penangkapan dan penetapan tersangka.
Masyarakat berharap Kapolda Sumsel harus bersikap tegas dan tidak hanya tutup diri melihat hukum yang seolah dipermainkan di wilayah hukum Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.
Proses hukum yang tidak dijalankan menunjukkan indikasi hukum di negara ini bisa dibeli dan tumpul ke atas tajam kebawah.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi R Djajadi SIK MH didesak untuk segera turun tangan dan mengambil alih penanganan Illegal Drilling di Kabupaten Musi Banyuasin yang tidak mampu untuk diatasi oleh Polres Musi Banyuasin.
Sementara itu, langkah menanggapi deretan kebakaran sumur minyak Ilegal yang terjadi, Kapolda Sumsel Diminta untuk segera mencopot Kapolsek Keluang dan Kanitreskrim Polsek Keluang yang dinilai kinerjanya telah gagal.
-
